BAKAR LEMAK
3 Mitos Terbesar Menurunkan Berat Badan Untuk Wanita
Bukan rahasia lagi pastinya jika wanita adalah kaum yang paling sensitif jika ditanya tentang berat badan. Tidak heran jika sebagian besar wanita menjalani diet untuk menurunkan berat badannya supaya bisa mendapatkan tubuh yang ideal. Sayangnya, tidak semua diet bisa membawa pengaruh positif untuk tubuh kita, misalnya ‘diet kilat’. Kamu tidak akan bisa menurunkan berat badan dan mempertahankannya hanya dengan terus menerus melewatkan waktu makan. Sayangnya, masih banyak wanita yang percaya jika cara ini akan berhasil.
Menurunkan berat badan selalu menjadi salah satu topik yang kontroversi karena banyak metode diet yang hanya justru membahayakan kesehatan kita. Oleh sebab itulah, kita perlu tahu fakta dan mitos tentang penurunan berat badan supaya kita juga bisa tetap hidup sehat. Berikut adalah tiga mitos tentang menurunkan berat badan yang paling sering kita dengar dan penjelasan di baliknya.
Sesi Cardio yang Panjang Adalah Kunci Untuk Menghilangkan LemakSalah satu situasi tidak asing ketika pergi ke gym adalah banyak wanita yang berjalan di treadmill berjam-jam. Tapi berapa banyak dari mereka yang benar-benar memiliki tubuh ideal? Tidak banyak. Sesi cardio yang panjang bukanlah cara yang tepat untuk menghilangkan lemak, terlebih untuk mendapatkan tubuh yang indah. Terlalu lama melakukan cardio hanya akan menyebabkan tubuh kita lelah dan kekurangan energi.
Maka itu, kita perlu menggabungkan HIIT alias high intensity interval training dalam latihan daripada hanya sekedar melakukan cardio. HIIT akan meningkatkan metabolisme kita dan membentuk otot.
Sebaliknya, sesi cardio yang terlalu lama hanya akan menyebabkan hilangnya otot dan menurunkan metabolisme kita. Sedangkan apabila kita melakukan HIIT, kalori tetap akan terbakar dalam jangka waktu 48 jam setelah kita berolahraga.
Wanita Tidak Boleh Angkat Beban
Banyak wanita yang memilih tidak mengangkat beban ketika pergi ke gym karena tidak ingin tubuhnya berotot. Bahkan masih banyak yang menyarankan jika sebaiknya wanita tidak mengangkat beban lebih dari 10 pounds atau setara dengan 4 kilogram.
Ternyata mitos yang satu ini salah besar! Sudah ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa angkat beban bisa membantu wanita untuk mendapatkan tubuh yang lebih ideal, membakar lemak, dan mencegah osteoporosis. Mengangkat beban juga akan meningkatkan metabolisme kita, menguatkan struktur tulang, bahkan mengurangi stres.
Kaum wanita sebenarnya tidak perlu takut untuk angkat beban. Bahkan bisa dibilang jika angkat beban adalah salah satu jenis olahraga terbaik yang bisa dilakukan. Angkat beban dapat mengurangi resiko cedera, menguatkan tulang kita, dan membakar kalori.
Perlu diingat kita perlu melakukan latihan angkat beban secara bertahap, mulai dari yang ringan terlebih dahulu, lalu kita bisa menambahkan bebannya secara perlahan. Kita bisa melakukan angkat beban ini setidaknya tiga kali dalam seminggu untuk membuat tubuh lebih kuat.
Mengonsumsi Suplemen Tertentu Untuk Membersihkan Racun Dari Tubuh
Banyak wanita yang menggunakan suplemen untuk membersihkan racun dari dalam tubuh. Beberapa jenis suplemen dapat mempengaruhi kesehatan kita dan mengacaukan sistem hormon. Perlu diingat kalau tubuh kita sudah punya sistem detox sendiri dan tidak memerlukan suplemen untuk mengeluarkan racun dari tubuh.
Metode detoks membawa risiko kesehatan yang serius, seperti gangguan fungsi usus, ketidakseimbangan elektrolit, dehidrasi, dan gagal hati. Suplemen ini juga berpotensi untuk membuang nutrisi penting dari tubuh dan mempengaruhi system pencernaan. Apabila kamu ingin membersihkan racun dari tubuh, maka sebaiknya kamu lebih banyak mengonsumsi buah, sayuran, air putih, dan mengurangi makanan olahan.
Ringkasan
- Sesi kardio yang panjang dapat menyebabkan hilangnya otot dan memengaruhi metabolisme. Jika kamu ingin membakar lemak dan menjaga otot, HIIT adalah salah satu cara yang bisa dilakukan.
- Latihan angkat beban dapat membantu wanita langsing, menjadi lebih kuat, dan merasa lebih percaya diri tentang diri mereka sendiri. Dalam jangka panjang dapat menurunkan risiko osteoporosis dan cedera.
- Metode detoks dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, defisiensi nutrisi, dan kerusakan hati. Diet makanan alami dan puasa jauh lebih aman.
- Tubuh memiliki mekanisme detoks sendiri. Obat pencahar dan diuretik dapat memengaruhi kesehatan dalam jangka panjang.