loading
BAKAR LEMAK

5 Kesalahan Fitness Yang Dilakukan Para Ibu Yang Sibuk Sehingga Menghambat Penurunan Berat Badan

content

Ingin menghilangkan sisa perut yang besar setelah melahirkan tapi tidak punya banyak waktu? Mulai kesal dengan "bentuk badan ibu-ibu" kamu? Kalau begitu, rombak saja gerakan latihan kamu! Jangan frustasi dulu, memang butuh waktu cukup lama untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti semula. Kuncinya adalah kesabaran dan mengikuti rencana olahraga dengan disiplin. Pastikan juga kamu tidak ikut-ikutan mempercayai diet cookie cutter atau mitos olahraga lain yang bertebaran di internet.

Yuk, kita lihat dulu apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan para ibu super sibuk saat sedang fitness di gym.

Menggunakan Rencana Olahraga Cookie Cutter
Banyak ibu yang berpaling ke rencana olahraga cookie cutter untuk mengembalikan bentuk badan seperti semula. Semua program seperti ini menjanjikan hasil yang dijamin oke, tapi nyatanya setelah berolahraga di gym selama beberapa jam sambil melakukan semua gerakan sesuai aturan ternyata berat tetap saja tidak turun. Pada kenyataannya, rencana olahraga cookie cutter memang jarang berhasil.

Tidak ada satu solusi untuk menurunkan berat badan atau membangun otot yang bisa cocok untuk semua orang. Semua latihan olahraga yang kamu lakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan serta goal yang ingin dicapai. Ini artinya kamu perlu terus menyesuaikan jumlah pengulangan dan set, mencoba gerakan baru, dan memvariasikan beban latihan agar tubuh tidak cepat beradaptasi.

Melakukan Apa yang Dilakukan Orang Lain
Yang baru mulai berolahraga biasanya mudah tergoda untuk melakukan apapun yang dilakukan orang lain di gym. Sayangnya, ini malah akan membuat usaha kamu gagal, lho. Berjalan di treadmill selama berjam-jam, mengangkat dumbbell seberat 3 kilo, dan melakukan ratusan sit-up tidak akan memberikan kamu hasil apapun.

Kalau goal kamu adalah untuk membakar lemak, lebih baik lakukan olahraga berintensitas tinggi seperti HIIT dan tabata. Kedua metode latihan ini akan meningkatkan metabolisme tubuh serta mendorongan ketahanan dan menjaga massa otot.
Karena durasinya yang singkat, HIIT adalah pilihan terbaik bagi para ibu super sibuk. Sebagian besar sesi HIIT hanya berlangsung selama 10 sampai 15 menit, dan bisa memberikan hasil yang lebih baik ketimbang kardio stabil. Yang lebih menyenangkan lagi, kamu juga bisa berolahraga di rumah! Gunakan HIIT sama kamu melakukan burpee, squat, mountain climber, atau push-up supaya bisa melakukan olahraga yang luar biasa sekaligus membakar lemak dalam waktu singkat.

Bergantung Pada Mesin Gym
Banyak wanita yang lebih memilih mesin ketimbang beban karena lebih aman dan lebih mudah digunakan. Tetapi, tidak ada mesin latihan apapun yang bisa menggantikan beban bebas. Berolahraga dengan barbel, dumbbell, kettlebell, atau menggunakan berat tubuh sendiri akan memperbaiki kebugaran fungsional, membangun kekuatan dan ukuran otot, serta mengurangi resiko cidera. Sebagai tambahan, cara ini juga akan memberikan kamu hasil yang lebih baik dalam waktu yang lebih singkat. Sebagai contoh, kamu harus menggunakan tiga mesin berbeda (leg extension, leg press, dan hack squat) untuk mendapatkan hasil yang sama dengan yang akan kamu dapat bila melakukan barbell squat atau deadlift.

Berharap Terlalu Banyak Dalam Waktu Singkat
Salah satu kesalahan umum lainnya adalah menetapkan goal yang tidak realistis. Butuh waktu berbulan-bulan untuk mengumpulkan berat badan berlebih kamu saat ini, jadi wajar saja kalau tidak bisa hilang dalam waktu semalam, kan? Akan lebih baik kalau kamu mulai menyayangi diri sendiri dan menikmati prosesnya, ketimbang hanya fokus pada apa yang tidak bisa kamu lakukan. Setelah menjadi seorang ibu, semakin penting untuk makan dengan benar serta meluangkan waktu untuk diri sendiri, jadi sebaiknya hindari olahraga berat dan diet ekstrim. Tetapkan goal yang realistis dan buatlah sebuah rencana, setidaknya untuk menurunkan berat badan sebanyak 1 atau 2 kilogram setiap minggu.

Salah Melakukan Pemanasan
Zaman dulu, kita sering disuruh melakukan peregangan statis sebagai pemanasan sebelum berolahraga. Padahal, kebiasaan ini sebenarnya bisa mempengaruhi latihan dan meningkatkan resiko cidera. Menurut para peneliti, peregangan statis sebelum berolahraga justru bisa mengurangi kekuatan, tenaga, dan performa kamu.

Cara terbaik untuk melakukan pemanasan adalah dengan melakukan peregangan dinamis. Teknik latihan ini mengaktifkan otot yang akan digunakan, memperbaiki aliran darah, dan meningkatkan jangkauan gerak. Ini juga membuat sendi tetap fleksibel serta meningkatkan performa fisik secara keseluruhan. Tapi yang paling penting, peregangan dinamis juga membantu mencegah terjadinya cidera. Pemanasan yang bisa kamu lakukan diantaranya adalah high knee, mountain climber, bodyweight squat, jumping jack, jump lunges, dan peregangan dinamis lain. Bagaimana, apa kamu sudah siap mencoba

Ringkasan

  • Rencana olahraga gaya cookie cutter jarang sekali berhasil. Program olahraga apapun yang kamu gunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pribadi kamu.
  • Goal yang tidak realistis itu ujungnya akan gagal. Jadi bersabar, terus berolahraga, dan berikan tubuh waktu untuk memulihkan diri.
  • Beban bebas memberikan hasil yang lebih baik ketimbang mesin gym. Tak ada mesin yang bisa menggantikan barbell squat, push-up, deadlift, single leg squat, bench press, dan gerakan gabungan lain.
  • Dengan metode HIIT, para ibu yang super sibuk bisa menurunkan lebih banyak berat badan dalam waktu yang lebih singkat.
  • Peregangan dinamis lebih aman dan lebih efektif untuk pemanasan sebelum berolahraga ketimbang peregangan statis.