OLAHRAGA
Apa Latihan Beban Bisa Menghambat Pertumbuhan Kamu?
Kalau diperhatikan, sekarang ini sebagian besar gym biasanya dipenuhi oleh remaja, ya? Beberapa orangtua juga bahkan ada yang membawa anak mereka ke gym. Meskipun para pakar kesehatan mendorong anak muda untuk berolahraga, latihan beban tetap masih diperdebatkan. Apa benar mengangkat beban bisa menghambat pertumbuhan anak? Sebenarnya seberapa aman untuk dilakukan? Yuk, cari tahu bersama.
Remaja dan Angkat Beban: Apa Boleh Digabungkan?Latihan kekuatan adalah cara terbaik untuk membangun otot dan menjaga tulang tetap kuat. Menurut para pakar, mengangkat beban di usia muda bisa mempengaruhi pertumbuhan, tapi teori ini ternyata masih kurang bukti ilmiahnya. Lagipula, football, rugby, dan olahraga kontak langsung lainnya bisa jauh lebih berbahaya bagi para remaja.
Menurut mereka, mengangkat beban akan memberikan tekanan pada plat pertumbuhan lembut di ujung tulang sehingga menjadi rusak, dan saat tulang memulihkan diri, pertumbuhannya jadi terhambat. Ini jelas sangat tidak benar.
Otot dan sendi kamu tidak bisa membedakan antara pertahanan dari permainan lincah dan dari latihan kekuatan. Serat otot akan berkontraksi dan meregang untuk menangani setiap jenis pertahanan. Kalau kamu menggunakan posisi mengangkat beban yang baik dan meningkatkan beratnya secara bertahap, maka otot kamu akan jadi lebih kuat.
Sebagai contoh, anak dan remaja yang bermain dan berolahraga aktif, atau bekerja di perkebunan keluarga biasanya sangat sehat, kan? Saat tumbuh, mereka cenderung menjadi lebih kuat dan lebih sehat dibanding dengan mereka yang gaya hidupnya lebih tidak aktif. Latihan ketahanan itu sebenarnya aman bagi semua usia, kecuali bagi mereka yang menderita kardiomiopati.
Belum ada penelitian yang mengkonfirmasi kalau mengangkat beban akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Secara ilmiah, satu-satunya faktor yang bisa menghambat pertumbuhan adalah gizi buruk. Cedera apapun yang terjadi selama latihan biasanya disebabkan oleh postur yang buruk, karena teknik mengangkat beban yang tidak sesuai dapat mencederai tulang belakang, sendi, dan jaringan otot.
Manfaat Latihan Beban Bagi Remaja
Latihan kekuatan bukan hanya aman bagi remaja dan anak, tapi juga banyak manfaatnya. Di dalam penelitian dilaporkan bahwa mengangkat beban sedikitnya selama delapan minggu bisa meningkatkan kekuatan anak sebanyak 30%-50%. Kasus cedera yang dilaporkan biasanya terjadi karena postur tubuh kurang baik, beban terlalu berat, atau pengggunaan alat gym yang tidak tepat.
Rencana latihan yang terstruktur dengan baik bisa meningkatkan kesehatan dan stamina. Pantas saja, anak muda yang secara rutin berolahraga umumnya lebih ramping, lebih kuat, dan lebih percaya diri. Mereka juga jarang sakit dan memiliki resiko penyakit kronis yang lebih kecil saat dewasa nanti. Manfaat lain dari mengangkat beban adalah:
- Memperbaiki keseimbangan dan koordinasi tubuh
- Waktu reaksi yang lebih cepat
- Sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat
- Mengurangi massa lemak
- Meningkatkan disiplin dan fokus mental
- Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
- Tenaga dan kekuatan yang lebih besar
- Rasa percaya diri yang lebih besar
- Meningkatkan kepadatan tulang
- Persendian yang lebih kuat
- Keseimbangan hormon yang lebih baik
- Memperbaiki komposisi tubuh
- Memperbaiki skill motorik
Anak dan remaja sebaiknya mulai dari beban ringan, setelah bisa melakukan 10 kali pengulangan dengan postur yang baik, barul tambahkan bebannya. Beberapa pakar merekomendasikan untuk menggunakan peralatan gym, setidaknya di awal latihan. Nah, usia optimal untuk memulai program angkat beban adalah sekitar 11 tahun, sedangkan latihan hipertropi bisa dimulai di usia 14 tahun keatas.
Rutinitas latihan untuk remaja harus melibatkan setidaknya tiga sesi mingguan. Untuk menjaga kebugaran, kamu harus tetap aktif selama hari istirahat, dan jangan melatih kelompok otot yang sama secara sekaligus lebih dari 48-72 jam.
Tampaknya yang paling cocok untuk anak adalah latihan dengan banyak pengulangan, karena lebih aman dan memperbaiki persiapan tubuh. Sedangkan latihan yang menggunakan beban tubuh tidak direkomendasikan untuk mereka yang masih remaja.
Mulailah dengan perlahan untuk membangun kekuatan dan ketahanan. Fokuskan diri untuk mempelajari gerakan dasar seperti squat dan military press. Setelah ada kemajuan, kamu bisa mencoba latihan baru atau memvariasikan olahraga yang biasa dilakukan.
Ringkasan
- Berbeda dengan anggapan orang kebanyakan, latihan kekuatan tidak menghambat pertumbuhan pada anak dan remaja.
- Postur tubuh yang buruk serta penggunaan alat yang tidak tepat saat mengangkat beban adalah penyebab cedera yang paling umum, bukan karena anatomi yang rapuh.
- Anak dan remaja harus mulai dari beban ringan dan ditambah secara bertahap. Selama latihan wajib diawasi oleh orang dewasa.
- Mengangkat beban bisa meningkatkan kepercayaan diri anak, meningkatkan kepadatan tulang, dan memperbaiki skill motorik. Juga bisa menjaga tubuh tetap sehat serta mengurangi resiko penyakit kronis saat dewasa nanti.