loading
NUTRISI

Diet Ketogenik: Makan Lemak Untuk Membakar Lemak

content

Sudah pernah mendengar tentang diet ketogenik? Ini adalah pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak, yang bisa membantu kamu menurunkan berat badan hingga lebih dari 7 kilogram dalam seminggu saja.

Kalau biasanya tubuh kamu menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakar, dengan diet ini tubuh malah akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Bukan cuma bisa bikin langsing, diet ini juga bisa membantu meningkatkan kekuatan otak serta metabolisme, menurunkan tekanan darah, dan mencegah diabetes.

Luar biasa, kan? Yuk, kita lihat dulu cara kerja diet ketogenik dan cari tahu apa diet ini cocok untuk kamu.

Sains Dibalik Diet Ketogenik
Belakangan ini, semakin banyak orang yang menjalankan diet ketogenik untuk menurunkan berat badan. Meskipun awalnya pola makan ini dirancang untuk mengobati epilepsi, tapi sekarang sudah lumayan populer di kalangan atlet dan para pelaku diet. Diet ini menerapkan pola makan tinggi lemak, moderat protein dan rendah karbohidrat.

Dalam kondisi normal, tubuh manusia biasanya menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi. Setelah dicerna, karbohidrat tersebut diubah menjadi glukosa dan dibakar sebagai bahan bakar tubuh. Kelebihannya kemudian disimpan sebagai glikogen di liver dan otot.

Beda halnya kalau kamu menjalankan diet rendah karbohidrat, dimana liver akan mengubah lemak menjadi keton, sebuah senyawa yang nantinya akan menjadi bahan bakar dan sumber energi bagi otak, otot, dan tubuh. Nah, di titik ini, kamu berada dalam keadaan metabolisme yang disebut dengan ketosis.

Dalam percobaan klinis sendiri, lebih dari separuh pasien epilepsi yang beralih ke diet ketogenik mengalami pengurangan frekuensi kejang. Sekarang, pola makan ini sudah digunakan oleh masyarakat luas yang ingin menurunkan berat badan atau menambah otot tanpa lemak. Contohnya, banyak binaragawan yang menjalankan diet ketogenik sebelum berlaga di kompetisi atau sedang menjalankan masa cutting, karena membuat mereka bisa mengurangi lemak dan menjaga jumlah otot.

Tapi bukan cuma atlet yang bisa mendapatkan manfaat dari perubahan ini. Siapapun bisa menurunkan berat badan dengan diet ketogenik, termasuk kamu.

Apa yang Bisa Kamu Makan dalam Diet Ketogenik?
Diet ketogenik tradisional membatasi asupan karbohidrat hanya 50 gram setiap harinya. Tapi ada juga beberapa pelaku diet ketogenik yang bahkan membatasi hingga hanya 10 gram saja, tergantung seberapa cepat kamu memasuki fase ketosis. Yang jelas, protein harus berjumlah 20% hingga 30% dari asupan kalori kamu. Kemudian sisa kebutuhan kalori harian bisa kamu penuhi dari lemak dalam makanan.

Setiap gram karbohidrat menahan hingga sekitar tiga gram air. Jadi, saat asupan karbohidrat jauh berkurang dan tubuh kamu masuk dalam fase ketosis, maka otomatis tubuh akan langsung menghilangkan kelebihan air.

Masih bingung? Begini, anggap saja biasanya kamu mengkonsumsi sekitar 300 gram karbohidrat setiap hari. Karena saat menjalankan diet ketogenik kamu cuma makan 50 gram karbohidrat setiap harinya, maka kamu bisa menghilangkan hampir setengah kilogram berat air hanya dalam waktu satu atau dua hari saja.

Supaya berat badan cepat turun, kamu harus berada dalam keadaan ketosis selama mungkin. Untuk itu, pola makan kamu harus kaya dengan makanan berlemak tinggi, seperti:

  • Alpukat
  • Tuna
  • Salmon
  • Butter
  • Minyak Kelapa
  • Daging Sapi
  • Bubuk Coklat Mentah
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Minyak zaitun
  • Makanan laut
  • Telur organik
  • Coconut Milk
  • Susu Almond
  • Selai kacang tanpa gula
  • Keju

Sedangkan asupan karbohidrat dapat kamu dapatkan dari sayuran hijau seperti bayam, kol, kale, dan mentimun. Buah yang biasanya dianggap sebagai makanan sehat justru harus dihindari saat menjalankan diet ini, karena sebagian besar buah mengandung kadar gula yang tinggi. Tapi jangan khawatir, kamu masih bisa makan buah alpukat dan berbagai jenis berry saat menjalankan diet ketogenik.

Yang paling asyik dari diet ketogenik adalah kamu bebas makan daging bakar, butter,dark chocolate, dan segudang makanan enak lain yang biasanya harus dihindari. Ini karena dalam diet ketogenik kamu tidak perlu menghitung kalori atau kandungan gizi makro seperti diet lain pada umumnya.

Biasanya sih, sebagian besar pelaku diet ketogenik suka sekali mengonsumsimayonnaise, telur goreng, kaserol daging, feta wrap, alfredo udang, dan berbagai resep keto lainnya yang rasanya super lezat. Kamu juga bebas menggoreng, memanggang, membakar, ataupun mengukus makanan, karena dalam diet ketogenik tidak ada pantangan cara mengolah makanan.

Kecuali kamu sudah cinta mati dengan karbohidrat, tidak ada salahnya mencoba diet keto. Selain jadi lebih langsing, kamu juga akan merasa lebih kuat dan lebih fokus saat bekerja. Jangan panik kalau kamu merasakan gejala seperti flu selama satu minggu atau lebih saat pertama kali menjalankan diet ketogenik, karena setelah tubuh beradaptasi semua gejala ini akan hilang dengan sendirinya.

Ringkasan

  • Diet ketogenik bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Diet ini menghilangkan kelebihan lemak dan air sambil tetap mempertahankan otot.
  • Makanan yang kamu konsumsi harus tinggi lemak, moderat protein, dan rendah karbohidrat. Untuk hasil terbaik, jangan makan lebih dari 50 gram karbohidratsetiap harinya.
  • Sebagian besar pelaku diet ini mengalami flu keto, yang biasanya akan hilang sendiri dalam 7 sampai 10 hari.