loading
BAKAR LEMAK

Diet Atau Olahraga: Mana Yang Paling Penting Untuk Menurunkan Berat Badan

content

Untuk menurunkan berat badan, kira-kira lebih baik diet atau olahraga, ya?, Meskipun diet bisa membantu kamu menurunkan berat badan, tapi itu saja tidak cukup untuk bikin badan jadi langsing. Tanpa olahraga, badan kamu cuma akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan sebelumnya. Yuk, kita bandingkan keduanya supaya kamu bisa membuat keputusan cerdas dan mencapai target berat badan ideal:

Apa olahraga saja cukup untuk menurunkan berat badan?
Diet dan olahraga itu sebenarnya saling membantu, tapi tidak semua orang punya waktu atau sumber daya untuk menjalankan keduanya sekaligus. Apalagi dengan gaya hidup zaman sekarang yang super sibuk, pasti sulit untuk selalu memperhatikan pola makan dan sering pergi ke gym.
Kalau dilihat sekilas, menjalankan pola makan sehat kelihatannya memang lebih mudah dilakukan ketimbang berolahraga, apalagi sudah banyak juga penelitian yang menunjukkan kalau pembatasan kalori itu jauh lebih penting daripada berolahraga.

Nah, dari berbagai penelitian tadi terlihat bahwa orang dewasa yang sering bergerak aktif ternyata berat badannya cenderung lebih tidak gampang naik, dibandingkan dengan mereka yang sehari-hari lebih banyak duduk. Tapi dalam jangka panjang, olahraga saja nggak cukup untuk membantu menghilangkan lemak di tubuh kamu. Justru apa dan seberapa banyak makanan yang kamu konsumsilah yang lebih mempengaruhi berat badan.

Coba bayangkan, suatu hari kamu makan siang dengan porsi besar. Setelah itu, kamu pergi ke gym sambil berharap bisa membakar kalori berlebih dari makanan tadi. Saat pulang ke rumah, kok perut sudah terasa lapar lagi ya? Akhirnya kamu membuka kulkas untuk mengambil cemilan atau masak sesuatu, sambil berpikir kalau kalori nanti akan luntur dengan sendirinya karena tadi sudah giat berolahraga. Atau mungkin berkata pada diri sendiri kalau sesekali makan banyak itu nggak masalah.

Cerita seperti ini kemudian berulang lagi besok, lusa, dan seterusnya. Akhirnya, beberapa minggu kemudian kamu malah bingung karena angka di timbangan tak kunjung turun.

Suka atau tidak, olahraga saja nggak bisa bikin kamu langsing. Iya, kamu mungkin akan kehilangan beberapa kilo di bulan pertama, tetapi jangan kaget kalau nanti beratnya kembali seperti semula atau tidak bisa turun lagi. Ini karena tubuh kamu pintar beradaptasi dengan aktivitas fisik, sehingga akan lebih efisien dalam menggunakan energi dan mulai membakar lebih sedikit kalori saat berolahraga dan beraktivitas.

Bahkan program olahraga terbaik sekalipun tidak bisa mengimbangi pola makan yang buruk, lho. Coba lihat saja, lari di treadmill bisa membakar 229 sampai 299 kalori dalam 20 menit. Sesi pilates selama 1 jam akan membakar 120 sampai 336 kalori. Sedangkan latihan kekuatan bisa membakar sekitar 250 kalori per jam dengan tambahan beberapa kalori lagi setelahnya karena efek afterburn.

Bandingkan angka di atas dengan satu kemasan keripik kentang yang biasanya mengandung 350 hingga 600 kalori tergantung ukurannya. Segelas minuman cocktailyang mengandung kalori hingga 900 kalori. Serta sebatang coklat susu yang akan memberikan tambahan sekitar 550-600 kalori. Jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kalori yang kamu bakar selama olahraga, kan? Jadi jangan heran kalau berbagai manfaat olahraga bisa jadi hilang karena kamu mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.

Bagaimana kalau menjalankan pola makan sehat tapi tidak olahraga?
Asal kamu tahu, makanan menyumbang sekitar 80% hasil penurunan berat badan, sedangkan olahraga hanya menyumbang 20% sisanya. Ini karena nutrisi berperan penting dalam komposisi tubuh, penyimpanan lemak, tingkat hormon, metabolisme energi, dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Rumusnya sederhana: Setiap kali kamu makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh maka berat badan akan naik, sedangkan saat kamu terus dalam kondisi defisit kalori maka berat timbangan akan turun.

Diet itu tidak bisa membentuk tubuh, membangun massa otot, atau bikin perut kamu jadi rata. Berat badan kamu memang pasti turun, tapi bukan berarti tubuh jadi kelihatan bagus - kecuali kamu ingin memiliki tangan bergelambir, perut berlipat, atau bokong rata.

Nah, disinilah manfaat olahraga. Selain bisa mempercepat metabolisme dan menyeimbangkan hormon pembakar lemak tubuh, olahraga juga merangsang produksi testosteron yang membantu memperbaiki komposisi tubuh kamu. Testosteron inilah yang nantinya akan mendorong pertumbuhan otot dan membantu tubuh membakar lemak dengan lebih efisien.
Untuk menurunkan berat badan itu nggak harus makan dan berolahraga seperti atlit, cukup seimbangkan saja asupan nutrisi dan olahraga secara teratur. Yang terpenting, selalu perhatikan diet, makan dengan lebih bijaksana, dan bergerak seaktif mungkin.

Ringkasan

  • Diet menyumbang sekitar 80% dari hasil penurunan berat badan.
  • Meskipun diet saja bisa membantu badan kamu jadi langsing, tapi tidak bisa membentuk otot atau membentuk tubuh kamu.
  • Olahraga saja tidak cukup untuk menurunkan berat badan dalam jangka panjang.
  • Kunci untuk badan yang kuat dan langsing adalah kombinasi pola makan sehat dan olahraga.