NUTRISI
Berapa Kadar Protein yang Berlebihan Bagi Tubuh?
Mungkin kamu bertanya-tanya, berapa bayak protein yang perlu dikonsumsi setiap hari? Apakah 100 gram, 150 gram, atau lebih? Pakar fitnes merekomendasikan 1-2gram protein per kilogram berat badan.
Namun, bukan hal yang aneh bagi para atlet dan orang yang rajin latihan gym secara teratur mengonsumsi hingga 3 gram per kilogram berat badan. Apakah ini aman dan tidak berlebihan? Apa konsekuensinya? Yuk, cari tahu!
Berapa banyak protein yang benar-benar kamu butuhkan?
Statistik menunjukkan bahwa kebanyakan orang Amerika mengkonsumsi protein hingga lima kali lebih banyak dari yang mereka butuhkan. Meskipun protein sangat penting untuk kesehatan, apakah boleh mengonsumsi protein secara berlebihan?
Rekomendasi diet yang disarankan ternyata hanya 0,8 gram protein per kilogram berat badan. Namun, jumlah ini berlaku untuk individu yang tidak banyak bergerak. Bukan jumlah spesifik yang seharusnya kamu makan, tetapi asupan protein minimum.
Kebanyakan ahli gizi setuju bahwa konsumsi 1-2 gram protein per kilogram berat badan adalah aman. Semuanya bergantung pada tingkat aktivitas masing-masing orang. Olahraga yang intens menyebabkan kerusakan pada otot dan memberi tekanan pada sistem saraf pusat. Tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan pulih dari pelatihan.
Setelah dikonsumsi, protein dipecah menjadi asam amino yang mendukung pertumbuhan dan perbaikan otot. Selanjutnya, protein akan membantu menjaga massa tubuh saat tubuhmu kekurangan kalori. Semakin aktif seseorang, maka semakin tinggi asupan protein yang dibutuhkan. Diet yang rendah protein dapat menyebabkan katabolisme alias kehilangan otot. Selain itu, kamu mungkin mengalami sejumlah masalah, seperti:
- Capek dan mudah lelah
- Pemulihan latihan yang lambat
- Energi berkurang
- Fungsi kekebalan tubuh terganggu
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Perubahan mood
- Mudah marah
- Kesulitan membangun otot dan kehilangan lemak
- Metabolisme lambat
- Fokus mental yang buruk
- Sulit tidur
- Mudah terserang infeksi
- Kehilangan kekuatan
- Brain fog atau sulit berpikir
- Masalah pencernaan
- Haid tidak teratur
- Sering terluka
- Peradangan
- Anemia
- Sering lapar
Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa tubuh tidak mendapatkan cukup protein. Dalam jangka panjang, sistem kekebalan tubuh akan menjadi lebih lemah, membuat kamu rentan terhadap penyakit.
Mengapa Tubuh Kamu Membutuhkan Protein
Setiap sel dalam sistem tubuh membutuhkan protein agar berfungsi optimal. Nutrisi ini adalah blok pembangun otot dan jaringan tubuh. Nutrisi yang memainkan peran penting dalam komposisi tubuh, metabolisme, kesehatan otak, fungsi jantung, pertumbuhan rambut, dan banyak lagi.
Protein mendukung produksi antiobodi yang melawan infeksi. Selain itu, membantu dalam sintesis hormon, produksi enzim, dan penyerapan nutrisi. Dalam keadaan tertentu, dapat digunakan sebagai sumber energi. Misalnya, ketika kamu sedang diet rendah karbohidrat, tubuh akan menggunakan protein dan lemak untuk bahan bakar.
Nutrisi ini mengatur kadar hormon dan mendukung kinerja atletik. Diet tinggi protein akan meningkatkan produksi testosteron dan meningkatkan respons insulin. Selain itu, juga dapat membantu menurunkan kadar hormon ghrelin yang sering membuatmu merasa kelaparan. Sehingga, tubuh akan lebih mudah mengendalikan nafsu makan yang lebih baik. Efek protein yang mampu meningkatkan metabolisme juga tidak boleh diremehkan.
Apa Yang Terjadi Jika Kamu Makan Terlalu Banyak Protein?Sebagian besar "bahaya" yang terkait dengan asupan protein tinggi hanyalah mitos. Sekarang, kamu harus memiliki informasi yang jelas tentang peran protein dalam sistem tubuh. Banyak orang yang mengaitkan diet tinggi protein dengan kerusakan ginjal, osteoporosis, dan obesitas. Namun, semua anggapan tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.
Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa protein merusak ginjal atau tulang. Faktor risiko utama gagal ginjal adalah diabetes dan hipertensi. Diet tinggi protein justru mencegah kedua kondisi ini karena dapat meningkatkan kesehatan ginjal. Nutrisi ini sebenarnya menurunkan risiko resistensi insulin, sindrom metabolik, diabetes tipe II, dan osteoporosis.
Jadi, jangan takut untuk mengonsumsi makanan tinggi protein, karena nutrisi ini sangat mendukung kesehatan tubuhmu!
Ringkasan
- Protein terdiri dari asam amino, yang merupakan bahan pembangun sel dan jaringan tubuh.
- Setiap sistem dalam tubuh membutuhkan protein agar berfungsi pada puncaknya.
- Berapa banyak protein yang kamu butuhkan tergantung pada tingkat aktivitas.
- Tidak ada “bahaya” atau efek buruk yang terkait dengan asupan protein tinggi.