loading
NUTRISI

Kacang Kedelai: Baik atau Buruk?

content

Saat ini kedelai dianggap sebagai salah satu makanan paling kontroversial. Beberapa pakar mengatakan kalau kedelai itu sehat dan bergizi, sedangkan yang lainnya mengklaim kalau kedelai tidak bisa dimasukkan ke dalam diet seimbang. Sebagai contoh, para atlet cenderung menghindari kedelai karena dampak negatifnya terhadap kadar testosteron tubuh. Para ahli gizi juga meminta semua orang waspada dengan kandungan organisme yang sudah dimodifikasi secara genetik atau Genetically Modified Organism (GMO) yang tinggi didalam kedelai.

Jadi bingung karena ada begitu banyak pendapat yang bertentangan? Lebih baik baca dulu uraian berikut untuk mencari tahu kebenarannya.

Manfaat Kedelai
Makanan jenis legume pertama kali didomestikasi di Cina pada tahun 1100 SM, dan sejak saat itu menjadi bahan makanan utama dalam aneka hidangan Asia. Pertanian kedelai di Amerika Serikat sendiri baru dimulai pada tahun 1940, dan dengan segera langsung menjadi salah satu produk pertanian yang paling populer.

Saat ini, kedelai sudah banyak digunakan sebagai pengganti daging. Berbagai toko juga menjual berbagai produk olahannya, mulai dari susu kedelai, yogurt kedelai, tahu, tofu, tempe, hingga burger sayuran. Pantas saja kalau penjualan makanan berbahan dasar kedelai meningkat dari $300 juta menjadi $4 miliar antara tahun 1992 dan 2006.
Karena kaya akan protein, vitamin, dan mineral, kedelai sering dianggap sebagai salah satu sayuran yang paling bernutrisi. Satu cangkir kedelai mengandung:

  • 298 Kalori
  • 28.6 Protein
  • 7 gram Karbohidrat
  • 10 gram Serat
  • 15.4 gram Lemak 
  • 1029 miligram omega-3
  • 71% kebutuhan harian Mangan
  • 49% kebutuhan harian Zat Besi
  • 42% kebutuhan harian Fosfor
  • 35% kebutuhan harian Tembaga
  • 37% kebutuhan harian Magnesium

Jenis legume ini juga menjadi sumber kalsium, selenium, dan potassium yang luar biasa baik, lho. Satu porsi kedelai saja sudah bisa memberikan lebih dari 41% kebutuhan harian vitamin K dan 29% kebutuhan harian riboflavin.

Karena kandungan proteinnya yang tinggi, tak heran kalau makanan ini menjadi pilihan favorit bagi para vegan dan vegetarian. Kandungan karbohidratnya yang rendah juga membuat kedelai cocok dikonsumsi dalam hampir semua diet. Tapi kamu harus tahu, memasak kedelai dengan suhu tinggi bisa merusak sebagian protein yang terkandung didalamnya.

Bukan hanya itu, kedelai yang kaya kalsium juga bisa meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis karena kaya akan kalsium. Sedangkan orang yang secara rutin mengkonsumsi makanan berbahan dasar kedelai resiko kanker kolonnya juga akan berkurang. Sebagai buktinya, orang Asia memiliki tingkat terendah dalam resiko penyakit kronis.

Penelitian lain menunjukkan kalau kedelai bisa mengatur tingkat leptin dalam tubuh. Leptin adalah hormon yang membantu mengurangi resiko diabetes, sindrom metabolik, resistensi insulin, dan obesitas. Hormon rasa kenyang ini juga bertugas memberikan sinyal pada otak kalau perut kamu sudah penuh, sehingga bila terjadi sedikit saja ketidakseimbangan leptin bisa mempengaruhi metabolisme dan selera makan kamu.

Apa Kekurangannya?
Memang sudah tidak diragukan lagi kalau kedelai adalah makanan yang sehat dan bergizi. Sayangnya, sekitar 90% tanaman kedelai di Amerika Serikat sudah dimodifikasi secara genetik dan disemprot dengan herbisida. Glyphosate, salah satu herbisida yang paling banyak digunakan, ternyata bisa mengganggu flora usus dan meningkatkan resiko penyakit alzheimer, autisme, obesitas, depresi, dan ketidaksuburan.

Belum lagi, kedelai juga mengandung isoflavon, sebuah senyawa yang menirukan estrogen dalam tubuh manusia serta mempengaruhi fungsi endokrin. Pola makan yang kaya akan kandungan kedelai bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Ini karena isoflavon telah terbukti bisa menurunkan tingkat testosteron dan meningkatkan tingkat estrogen, menyebabkan obesitas, kehilangan otot, kanker payudara, serta gangguan metabolik.

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 48 wanita, mereka yang mengkonsumsi 60 gram protein kedelai setiap hari selama 14 hari mengalami peningkatan signifikan pada sel kanker payudara. Tetapi, ada juga penelitian yang membuktikan hasil sebaliknya, dimana beberapa pakar mengklaim bahwa kedelai bisa melindungi kamu dari kanker payudara.

Meski banyak yang bersilang pendapat, semua pihak dalam komunitas kesehatan setuju kalau mengkonsumsi kedelai dalam jumlah kecil tidak akan menimbulkan kerugian.

Supaya aman, batasi konsumsi kedelai sebanyak satu sampai tiga porsi dalam seminggu. Dan yang paling ideal untuk dikonsumsi adalah kedelai yang sudah difermentasi dan dimasak sehingga telah hilang semua racun berbahayanya. Jangan lupa, sebisa mungkin gunakan kedelai organik, ya.

Ringkasan

  • Kedelai adalah salah satu makanan paling bergizi tapi juga paling kontroversial di muka bumi.
  • Sebagian besar efek samping kedelai disebabkan oleh kandungan GMO dan herbisida yang tinggi. Untuk alasan ini, disarankan untuk mengkonsumsi produk olahan kedelai organik.
  • Kacang-kacangan ini dipenuhi oleh serat, protein, vitamin, dan mineral. Ini adalah pengganti sehat untuk daging bagi para vegan dan vegetarian.