"Kita adalah apa yang sering kita lakukan. Maka keunggulan bukanlah tindakan, tapi kebiasaan." - Aristoteles

Coba ingat, seberapa sering kamu berusaha keras mencoba memulai sesuatu yang baru, seperti mencoba program olahraga baru, belajar bahasa asing, menulis buku, atau belajar? Biasanya sih awalnya kamu sangat semangat, tapi setelah beberapa waktu kemudian, motivasi tadi luntur dan usaha kamu yang sudah berani untuk berubah jadi terabaikan. Hmm, apakah itu berarti ada yang salah dengan kamu?

Tenang saja, tidak ada yang salah dengan kamu, kok. Satu-satunya masalah adalah kamu belum belajar untuk mempertahankan kebiasaan baru tadi. Memang mustahil meraih hal yang kamu inginkan tanpa menciptakan kebiasaan baru, baik itumempelajari bahasa asing, membentuk tubuh, menurunkan berat badan, ataupunmenulis secara konsisten.

Untuk bisa meraih goal, kamu harus mau mengembangkan kebiasaan yang akan menjadi bagian tak terpisahkan dari pola hidup keseharian. Karena olahraga tak akan selamanya terasa menyakitkan, coba cari cara supaya bisa dinikmati saat kamu melakukannya setiap hari. Nah, mau tahu bagaimana caranya supaya kebiasaan baru kamu bisa terus melekat

Konsep kebiasaan berdasar identitas
Jadi, cara terbaik untuk bisa terus menjalankan kebiasaan baru adalah dengan menjadi orang yang terbiasa melakukan tindakan itu. Kamu membentuk kebiasaan-berdasar-identitas dengan berlaku seperti orang yang kamu inginkan, sampai kamu sungguh menjadi orang itu.

Contohnya, kalau kamu ingin menurunkan berat badan dan ingin punya kebiasaan jogging 3 kali dalam seminggu, maka anggap diri kamu sebagai “orang bugar” atau “atlet”. Secara bertahap kamu akan memasukkan kebiasaan "orang bugar" ke dalam gaya hidup, dan mulai melakukan berbagai hal yang biasa dilakukan oleh orang bugar sesungguhnya, seperti membaca tentang nutrisi dan olahraga serta (yang terpenting) mulai berolahraga secara rutin.

Tidak butuh waktu lama sampai identitas yang kamu palsukan ini menjadi bagian baru dari identitas nyata kamu. Dengan menganggap diri sebagai "orang bugar" pasti akan terasa aneh kalau kamu tidak melakukan apa yang biasanya dikerjakan oleh orang yang benar-benar bugar, kan?

Membangun kebiasaan berdasar identitas
Setelah kamu mengerti konsepnya, jadi penasaran mau tahu bagaimana caranya untuk mengubah identitas? Kamu bisa melakukannya dengan beberapa langkah ini:

• Ketahui dulu kamu ingin menjadi orang seperti apa.
• Isolasi sumber dari kepercayaan yang membatasi kamu saat ini.
• Temukan contoh yang berlawanan.
• Bentuk ulang.
• Bentuk kepercayaan baru dengan kemenangan kecil.

Pasti tidak akan mudah untuk dilakukan, tapi seperti kata ungkapan populer, cara terbaik untuk membuat proses transisi menjadi lebih mudah adalah dengan fake it ‘til you make it.

Sebenarnya tidak jadi masalah kalau kamu percaya atau tidak, yang terpenting kamu berpura-pura melakukan tindakan yang akan dilakukan oleh tipe orang yang kamu inginkan, sehingga tanpa terasa kamu sudah melakukan begitu banyak hal dan akhirnya benar-benar menjadi tipe orang yang melakukan hal seperti itu.

Cara lain untuk membuat strategi ini jadi lebih efektif adalah dengan menggunakan goal kecil yang bisa dicapai, untuk menunjukkan pada diri sendiri kalau kamu itu memang seperti orang yang kamu inginkan. Goal kecil disini maksudnya adalah hal signifikan yang bisa kamu capai dengan mudah.

Contohnya, kalau ingin menurunkan berat badan, kamu bisa coba untuk mulai lebih banyak bergerak dan makan dengan sehat. Anggap saja diri kamu adalah orang yang kamu inginkan, lihat apa yang bisa kamu lakukan setiap hari untuk menjadi orang tersebut, lalu biarkan waktu yang mengurus sisanya.

Poin utama

• Jadilah sebagai orang yang kamu inginkan. Jadilah orang tersebut dan goal kamu akan tercapai dengan sendirinya.
• Cara kamu melihat diri sendiri sangat berpengaruh saat menciptakan kebiasaan baru.

Kesimpulan
Ingat ya, mengenali orang seperti apa yang kamu inginkan hanyalah setengah dari pertempuran. Untuk bisa menjadi versi terbaik dari diri kamu sendiri, langkah terpenting adalah bertindak untuk semakin mirip dengan orang tersebut setiap harinya.