OLAHRAGA
Apa Jenis Latihan Kebugaran Terbaik yang Harus Kamu Coba?
Bosan dengan latihan kardio yang hasilnya hanya itu-itu saja? Atau kamu ingin mencoba latihan baru untuk menangkal kebosanan? Apa pun tujuan latihanmu, ada banyak cara mencegah kejenuhan dalam rutinitas berolahraga.
Kamu bisa melakukan latihan interval atau sirkuit latihan untuk menambah semangat latihan. Hal ini juga menjadi cara yang baik agar tubuh bisa beradaptasi dan meningkatkan kebugaran. Setiap metode latihan memiliki manfaat dan bisa membawa kamu lebih dekat ke tujuan kebugaranmu. Apa saja jenis kebugaran yang layak dicoba? Mari simak ulasannya, ya!
Steady State Cardio
Jenis latihan ringan ini dapat membakar kalori dan membangun daya tahan tubuh. Tak hanya itu, Steady State Cardio dapat mendukung kesehatan jantung, meningkatkan kebugaran serta mengurangi level stres. Hanya saja, bagisejumlah orang, Steady State Cardio dianggap membutuhkan banyak waktu dan membosankan.
Metode latihan umumnya melakukan gerakan dengan intensitas sedang dalam waktu lama. Misalnya: berjalan treadmill selama 30-40 menit, sehingga detak jantung tetap stabil.Manfaat utama lain dari Steady State Cardio adalah menstimulasi serat otot lamban (tipe I), yang meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan. Pada saat yang sama, juga meningkatkan kapasitas paru – paru dan melindungi kesehatan jantung. Cocok dan aman untuk pemula atau penderita asma maupun penyakit jantung. Bahkan, orang lanjut usia hingga wanita hamil.
Sama seperti yang lainnya, metode pelatihan pun memiliki kelemahan. Pertama-tama, latihan ini membutuhkan banyak fokus dan motivasi. Banyak orang kehilangan minat mereka atau merasa sulit untuk mempertahankan fokus yang diperlukan ketika harus melakukan kardio dalam jangka waktu yang lama. Kedua, latihan ini memberi tekanan pada punggung dan persendian, yang meningkatkan risiko cedera. Jika kamu memiliki cedera lutut atau sakit punggung, kamu mungkin tidak bisa melakukan sesi kardio biasa. Selain itu, latihan ini mungkin bukan metode pelatihan terbaik bagi mereka yang memiliki gaya hidup yang sibuk. Jika kamu memiliki keterbatasan waktu, HIIT adalah pilihan yang lebih baik.
Kelemahan lain dari Steady State Cardio adalah membakar jaringan otot. Artinya, latihan ini dapat menurunkan laju metabolisme, menyebabkan tubuh hanya memakai energi minimal. Secara umum, masalah ini terjadi ketika kamu melakukan terlalu banyak kardio. Kecuali kamu berlatih untuk pertandingan atau acara olahraga lainnya, jangan melebihi latihan kardio selama 40-45 menit per sesi. Ingatlah bahwa intensitas latihan yang tinggi belum tentu lebih baik. Terlalu banyak kardio dapat menghambat kemajuan dan membahayakan kesehatan.
Interval Training
Kebanyakan orang akan mengombinasikan interval training dengan HIIT (latihan intensitas tinggi). Metode latihan ini divariasikan agar dapat mempercepat metabolisme tubuh untuk membakar lemak. Dibandingkan Steady State Cardio, interval training jauh menghasilkan lebih banyak pembakaran lemak yang optimal dalam waktu singkat. Tidak hanya membakar kalori, tetapi juga mampu meningkatkan tingkat metabolisme dan kelenturan otot.
Prinsip pelatihan ini dapat diterapkan untuk pelatihan kardio dan resistensi serta latihan plyometrik dan isometrik. Selama melakukan interval training, kamu bisa berlari selama 30 detik, kemudian berjalan selama 40 detik dan ulangi. Atau, kamu bisa mencoba squat jump dengan cepat selama 30 detik, diikuti squat jump lebih lambat selama 45 detik. Metode latihan ini sangat intens membakar kalori hanya dalam beberapa menit.Seperti yang mungkin kamu ketahui, interval training memberikan banyak tekanan pada jantung dan otot. Maka itu, kamu hanya perlu melakukan 2 – 3 kali per minggu. Manfaat interval training yang bisa diperoleh, antara lain:
- Peningkatan produksi enzim lipolitik (pembakaran lemak)
- Peningkatan kebugaran kardiorespirasi
- Daya tahan dan stamina yang lebih baik
- Mengurangi lemak
- Peningkatan metabolisme
- Peningkatan sensitivitas insulin
- Membakar lebih banyak kalori dalam waktu yang lebih singkat
- Mempertahankan berat badan yang ramping
- Menantang dan intens
- Tidak perlu peralatan
- Peningkatan EPOC (kelebihan konsumsi oksigen pasca latihan)
- Mengurangi lemak
- Memperbaiki profil lipid darah
- Mengurangi tekanan darah
Metode interval training telah terbukti mengurangi kadar kolesterol LDL, menstabilkan tekanan darah dan kadar gula darah. Latihan ini juga membakar kalori selama dan setelah berolahraga. Hebatnya lagi, gabungan faktor-faktor ini menurunkan risiko penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes tipe II, sensitivitas insulin, sindrom metabolik, dan stroke. Kelemahannya adalah tidak semua orang bisa melakukan HIIT. Jenis latihan ini mungkin tidak aman untuk pemula dan orang-orang dengan riwayat penyakit jantung.
Circuit Training
Metode hebat lainnya untuk menambah variasi olahraga adalah Circuit Training. Latihan ini melakukan serangkaian gerakan untuk periode waktu tertentu atau berulang (repetisi). Tergantung pada tujuan yang ingin kamu capai, kamu bisa memilih untuk latihan kardio, gerakan kekuatan, atau keduanya. Dengan Circuit Training, kamu bisa melatih semua otot dalam waktu yang lebih singkat.
Penelitian menunjukkan bahwa Circuit Training membakar kalori hingga 30 persen lebih banyak daripada latihan kekuatan. Manfaat lainnya, latihan ini dapat menangkal rasa bosan dan membuat otot semakin kuat. Jika dilakukan secara teratur, Circuit Training dapat membangun otot dan membakar lemak.
Peralatan olahraga adalah opsional. Semuanya bergantung pada jenis latihan apa yang kamu pilih. Circuit Training dapat mencakup tiga, lima, atau lebih latihan yang diulang beberapa kali dengan sedikit atau tanpa istirahat. Bagian terbaiknya adalah kamu bebas membuat latihan sendiri berdasarkan tujuan dan tingkat kebugaran tubuh.
Ringkasan
- Jenis latihan kebugaran meliputi Steady State Cardio, Circuit Training, dan Interval Training.
- Dibandingkan Steady State Cardio, Interval Training lebih efektif membakar lemak dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Untuk mencegah latihan berlebihan, jangan melakukan HIIT (latihan intensitas tinggi) lebih dari 2-3 kali per minggu.
- Circuit Training memberikan latihan seluruh tubuh dalam waktu yang lebih singkat.