loading
OLAHRAGA

Apa Perbedaan antara Peregangan dan Pemanasan?

content

Kebanyakan masyarakat awam masih belum begitu familiar dengan perbedaan antara peregangan dan pemanasan. Semua orang tahu, sebelum berolahraga memang disarankan melakukan pemanasan untuk mencegah cedera. Namun, berlawanan dengan anggapan yang beredar luas, peregangan dan pemanasan tidak sama. Perlu diingat adalah sebaiknya jangan melakukan peregangan, karena justru dapat merusak kinerja latihan.

Lalu, apa perbedaan pemanasan dan peregangan? Tak perlu bingung, inilah beberapa hal yang perlu kamu ketahui.

Apa itu Pemanasan dan Kegunaannya?
Pemanasan memainkan peran penting dalam latihan dan mencegah cedera. Latihan ini melibatkan serangkaian gerakan untuk mempersiapkan tubuh. Fungsi utamanya adalah untuk menghangatkan otot dan meningkatkan detak jantung.

Jika dilakukan dengan benar, pemanasan mampu meningkatkan fleksibilitas sendi, meningkatkan kekuatan dan kecepatan kontraksi, serta meningkatkan suhu pada otot yang bekerja. Manfaat lain dari pemanasan termasuk:

  • Meningkatkan detak jantung 
  • Peningkatan elastisitas serat otot
  • Melepaskan adrenalin
  • Peningkatan aliran oksigen
  • Memperbaiki metabolisme otot
  • Mengurangi viskositas darah
  • Risiko cedera berkurang
  • Dilatasi kapiler
  • Menghilangkan asam laktat
  • Tulang dan sendi yang lebih kuat
  • Peningkatan fokus mental
  • Peningkatan kinerja atletik

Pemanasan yang baik mempersiapkan tubuh secara mental dan fisik untuk berolahraga. Kegiatan ini juga meningkatkan kekuatan secara keseluruhan, meningkatkan jangkauan gerak di sekitar sendi, serta memasok otot dengan darah, oksigen, dan nutrisi yang dibutuhkan secara maksimal. Kamu bisa menghangatkan seluruh tubuh, atau hanya fokus pada kelompok otot tertentu.

Latihan yang populer selama pemanasan antara lain: melompat di tempat, joging di tempat, atau mengangkat lutut tinggi.
Menggerakkan anggota tubuh dasar bekerja efektif sebelum latihan kekuatan. Jika kamu senang latihan Muay Thai, gerakan tendangan ringan harus dilakukan. Sedangkan, gerakan menekuk lutut dan lompat tali adalah pemanasan yang bagus untuk pelari.

Bagaimana Peregangan Bekerja?
Beberapa atlet melakukan peregangan otot sebagai bagian dari pemanasan. Padahal, menurut para ahli medis, kebiasaan ini justru tidak disarankan. Studi menunjukkan bahwa peregangan sebelum latihan angkat beban dapat menguras energi dan meningkatkan risiko cedera. Hal ini juga berdampak negatif pada kinerja, waktu reaksi, keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas otot.

Yang paling berbahaya adalah peregangan statis sebelum berolahraga. Peregangan ini dapat memengaruhi stabilitas bahu, memicu nyeri punggung, dan memengaruhi aktivitas tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa peregangan statis mengurangi kekuatan otot sebanyak 5,5 persen. Dalam sebuah studi baru-baru ini, atlet yang melakukan peregangan sebelum latihan, hanya mampu mengangkat 8,3 persen lebih sedikit alat berat ketimbang rekan-rekannya. Waktu terbaik untuk melakukan peregangan adalah setelah latihan ketika otot sudah hangat.
Penelitian telah menemukan bahwa meregangkan setiap kelompok otot selama 15 hingga 30 detik per hari dapat meningkatkan fleksibilitas gerak. Jenis peregangan juga penting. Kegiatan ini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori: dinamis, statis, dan peregangan balistik.

  • Peregangan statis melibatkan latihan yang secara perlahan memperpanjang otot ke posisi maksimal. Hal ini dapat membantu meredakan ketegangan otot dan mencegah nyeri otot. Idealnya, kamu harus melakukan peregangan statis setelah berolahraga untuk mengurangi rasa sakit dan merilekskan tubuh.
  • Peregangan dinamis dapat digunakan sebagai bagian dari rutinitas pemanasan. Perannya adalah untuk mengaktifkan otot-otot yang memang kamu rencanakan untuk dilatih. Hal ini melibatkan gerakan eksplosif, seperti melompat, berlari, dan menendang. Ketika dilakukan dengan benar, peregangan dinamis dapat menurunkan risiko cedera dan meningkatkan fleksibilitas. Bergantung pada otot yang digunakan, kamu bisa melakukan tendangan memutar, tendangan tinggi, lutut ke dada, lompatan menendang, jump squat, walking lunges dan basket ball slides.
  • Peregangan balistik dianggap tidak aman bagi kebanyakan orang. Metode latihan ini menggunakan momentum otot atau bagian tubuh agar memaksanya melampaui rentang gerak normal. Biasanya, digunakan oleh pemain basket, pemain sepak bola, penari, dan petinju/ Muay Thai. 

Tidak diragukan lagi, peregangan memang bermanfaat. Kuncinya adalah melakukannya dengan cara yang benar dan pada waktu yang tepat. Menggabungkan peregangan dengan pemanasan bisa lebih berbahaya daripada kebaikan. Selain itu, tidak disarankan untuk meregangkan otot yang baru saja cedera. Jika kamu tidak yakin kapan harus melakukan peregangan, lakukan sajasecara rutin pada latihan sehari-hari. Peregangan ini akan membuatmu tetap bugar dan membantu menjaga fleksibilitas sendi.

Ringkasan

  • Untuk hasil yang optimal, fokuslah pada latihan pemanasan yang meniru gerakan aktivitas yang akan kamu lakukan.
  • Peregangan statis bekerja paling baik sebelum latihan, sementara peregangan dinamis harus dilakukan setelah latihan.
  • Peregangan balistik bisa berbahaya dan hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan pelatih atau instruktur pro.
  • Jangan melakukan peregangan sebelum jogging, latihan kekuatan, dan aktivitas lain yang membutuhkan kekuatan otot eksplosif.